Berawal dari "Chating"

Kehidupan berjalan sebagaimana mestinya. Roda waktu pun berputar dengan giatnya tanpa sudi berbalik kebelakang. Hampir setiap harinya aku duduk didepan laptop dan bergabung kedunia maya. Banyak pengalaman-pengalaman unik yang kudapat disana. Mulai dari berbagi ilmu, pertemanan, hingga perkenalan pun tak mau kalah menampakkan diri. Dikala mood tak bersahabat, chat pun mempermainkan kesepuluh jariku. Mulai dari daerah, nasional, hingga go internasional pun kukunjungi.

Mesir yang merupakan Negara impian ku pun tak ingin ditinggalkan. Saking terpesonanya akan negeri para Nabi tersebut, aku pun mulai nge-chat dengan pria-pria Mesir. Bermula dengan satu kalimat "La'idatus Sai'dah?". Percakapan pun bermuara indah. Chatingan selanjutnya langsung saja diawali dengan kalimat "Kaifa haluq?"" Kami pun terbuai akan berbagai percakapan. Terlebih aku, Bahasa Arab yang masih standar kuberanikan untuk bercengkrama dengan pria Mesir tersebut. Lumayan dee, buat nambah-nambahin mufradat.



Benar-benar seru memiliki sahabat maya sepertinya. Ia berusaha mencarikan beasiswa ke al-Azhar Cairo untukku. Memberikanku support untuk belajar dengan giat. Namun saat Mesir bergolak, seakan semua menghilang begitu cepat. Komunikasi kami terputus. Ntah seperti apa kabarnya disana. Lelah sudah mencarinya didunia maya, hingga berakhir dengan satu kata yang mengecewakan "menyerah".

Malam itu, aku terhanyut akan nostalgia antara aku dan dia. Seperti biasa, jari-jari ini terus menari untuk menuangkan tinta-tinta syahdu, ingatan dipenuhi akan masa-masa perkenalan hingga masa-masa perpisahan.

Lelah sudah mencarimu
Meski harapan muara sungai nil tetap mengalir
Muara kisah kita tak kunjung hadir
 

Lelah sudah mencarimu
Kujejaki seluruh pelosok dunia maya
Namun semua terlihat sia-sia

Lelah sudah mencarimu

Andai saja ketika itu Mesir tak bergolak
Rajutan kisah persahabatan kita pasti kan tampak

Lama kupandangi 3 bait puisi tersebut didepan laptopku. Tak tega rasanya hati ini menuangkan tinta yang berisikan kekecewaan. Semua jalan tlah diatur. Mesir impian tinggal kenangan. Satu kalimat yang kucoba tancapkan untuk menguatkan hati ini, "yakinlah...,akan ada Mesir impian di episode selanjutnya yang hadir dikehidupanku".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar